Jumat, 20 Januari 2012

JUAL KALKUN

Kalkun merupakan salah satu jenis aneka ternak unggas dari ordo Galliformes, genus Meleagris yang banyak diminati kaum expatriat. Budidaya kalkun di Indonesia masih belum popular dikarenakan belum disosialisasikan dan masyarakat umumnya masih banyak mengkonsumsi daging ayam dibandingkan daging kalkun. Daging kalkun mempunyai keunggulan disamping dagingnya yang sangat lezat juga berprotein tinggi, kandungan lemak dan kolesterolnya sangat rendah. Kandungan asam oleat (minyak zaitun) dan omega 6 yang cukup tinggi akan bermanfaat bagi kesehatan jantung. Minyak zaitun, selain menambah cita rasa juga memiliki sifat anti inflamasi yang kuat, membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Daging Kalkun juga memiliki kadar tinggi Zinc (meningkatkan vitalitas), selenium (anti kanker) dan vitamin B serta proses pembentukan/perkembangan otot dan otak (kecerdasan) akan menjadi lebih sempurna. Harga jualnya juga cukup menggiurkan, karkas dengan berat 5 – 6 kg berkisar Rp 250.000-Rp 300.000 sedangkan karkas dengan berat 8 kg harga jual Rp 600.000
 

  Budidaya kalkun dapat terlaksana dengan baik jika memperhatikan mengenai manajemen pemeliharaan meliputi: pembibitan; pakan dan pemberian pakan ; perkandangan dan ranch (penggembalaan) ; penyakit dan penanganan penyakit. Pembibitan dilakukan mulai dari pemilihan induk kalkun dan penetasan. Pakan dan pemberian pakan yang perlu diperhatikan mengenai kebutuhan protein dan kalori ; bahan baku pakan ; metode menyusun ransum sesuai kebutuhan kalkun ; kebutuhan dan pemberian ransum ; kebutuhan vitamin dan mineral ; kebutuhan air minum kalkun. Secara umum pakan kalkun mirip dengan pakan unggas atau jenis burung lainnya yaitu termasuk pemakan biji-bijian, yang membedakan kalkun sangat menyukai hijauan daun..
 

Pemberian daun untuk ransum kalkun dapat dilakukan dengan cara dipotong-potong terlebih dahulu atau dibiarkan dimakan di lapangan terbuka. Pemberian hijauan daun dengan cara dilepas pada areal yang sudah ditanami hijauan daun akan member manfaat lebih yaitu kalkun secara “insting” dapat memilih sendiri jenis-jenis daun dan mineral dalam tanah yang dibutuhkan serta dapat mengkonsumsi aneka serangga sebagai tambahan protein. Dari bahan pakan seperti dikemukakan di atas sangat bias dipahami bahwa kalkun memang sebenarnya sangat adaptif dengan lingkungan hidupnya dan relative mudah untuk diternak secara alami.

Kandang yang biasa digunakan untuk kalkun ada tiga tahap yaitu : kandang untuk pembibitan ; kandang untuk starter ; kandang untuk grower dan finisher. Penyakit dan penanganan penyakit dapat dilakukan selain vaksinasi, pemberian obat, untuk pencegahan agar tidak menular dilakukan isolasi dan karantina bagi kalkun yang sakit, dilakukan penyem desinfectan berkala pada kandang.

Manajemen pengelolaan kalkun juga perlu diperhatikan meliputi : panen dan penanganan pasca panen ; pengelolaan daging kalkun ; pengolahan daging kalkun; prospek pemasaran ; analisis usaha betrnak kalkun.

 

Penulis : Mira Astuti Ariharti, S.Pt

Direktorat Pakan Ternak. (www.ditjennak. deptan.go.id)

Secara umum perkandangan kalkun sama dengan perkandangan ayam. Hanya saja, hal yang perlu diperhatikan bahwa kalkun mempunyai bobot badan yang lebih besar dibandingkan ayam sehingga kepadatan kandang dikurangi. Kebutuhan kepadatan kandang sekitar 0,28-0,47 per ekor pada kalkun umur 8 minggu. Jika kandang yang digunakan berlantai panggung, kekuatan dasar kandang perlu diperhatikan.


Tatalaksana pemeliharaan kalkun sama dengan ayam. Kalkun mulai berproduksi setelah30 minggu dari dewasa kelamin tercapai. Selama 25 minggu, kalkun dapat memproduksi 88-93 butir. Pemberian pakan pada kalkun hampir sama dengan ayam. Kebutuhan protein dalam pakan untuk kalkun masa starter (0-8 minggu) sekitar 26-28%, sedangkan saat grower (8-24 minggu) sekitar 14-22%.(centralunggas.blogspot.com).


Dari paparan di atas, bisa disimpulkan bahwa :
1.  Ternak kalkun sangat menjanjikan, karena di sukai orang asing, juga kandungan gizinya yang sangat tinggi, disamping rasanya yang enak
2.  Ternak kalkun sama dengan ternak ayam pada umumnya
3.  Harga jual kalkun yang tinggi
4.  Bisa dijadikan hewan hias, karena keindahan bulunya

Kalkun betina (coklat susu) umur 5 bulan

Kalkun umur 3 bulan (blorok, blirik, hitam, putih)

kalkun umur 1 bulan

Kalkun betina (merah/gambir) umur 8 bulan

Kalkun Jantan umur 9 bulan

Kalkun Jantan dan betina putih

Kalkun jantan jauh lebih besar dari betina, dan bulunya lebih indah


Harga jual kalkun pada kami adalah sebagai berikut :
umur 1 minggu      : 35.000
umur 2 minggu      : 45.000
umur 3 minggu      : 55.000
umur 1 bulan         : 60.000
umur 2 bulan         : 100.000
umur 3 bulan         : 300.000 (sepasang)
umur 4 bulan         : 350.000 (sepasang)
umur 5 bulan         : 450.000 (sepasang)
umur 6 bulan         : 550.000 (sepasang)
umur 7 bulan         : 600.000 (sepasang)
usia produksi         : 750.000  (sepasang)


*Harga betina jauh lebih mahal daripada jantan
*Harga diatas adalah ga
*Warna merah,coklat polos,putih polos lebih mahal dari warna lainnya

*Kualitas dan besar kalkun juga mempengaruhi harga


Untuk Pemesanan Hub : 085725908155 atau 08122707312
Tegalrejo Jogja (dekat pasar klitikan, smp 7, smp 11, rs. ludira husada tama)